Jumat, 09 Desember 2016

News Khazanah Sepakbola Oto-Tek Jurnal Haji Leisure InPicture Video Publika Ekonomi English Selarung Indeks x Kanal News Khazanah Sepakbola Oto-Tek Jurnal Haji Leisure InPicture Video Publika Ekonomi English Selarung Indeks About Us Privacy Policy Disclaimer Career News Guidance 20,973 0 0 Mail Copy 68 Home > Publika > wacana Sunday, 04 December 2016, 07:03 WIB Framing Media Barat Terhadap Aksi Damai 212 Red: M.Iqbal Republika/ Wihdan Hidayat Dua wisatawan asing menonton Aksi Super Damai Bela Islam III di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (2/12). Dua wisatawan asing menonton Aksi Super Damai Bela Islam III di Monumen Nasional, Jakarta, Jumat (2/12). REPUBLIKA.CO.ID, Herri Cahyadi, Mahasiswa Doktoral Hubungan Internasional Istanbul University Aksi kali ketiga umat Islam yang dilaksanakan di Monas dan jalan-jalan protokol di sekitarnya hingga Bundaran HI mendatangkan lautan massa yang diperkirakan mencapai lebih dari dua juta jiwa. Tidak ada yang tahu pasti berapa jumlah kepala yang hadir. Yang jelas, aksi ini berlangsung tertib, dengan pesan yang jelas, dan semua puas. Tuduhan media dan segelintir orang yang memprediksi aksi ini dengan pelbagai sentimen negatif lagi-lagi tidak terbukti. Lalu, bagaimana media-media barat merespons Aksi Damai 212? Para peneliti dari Australia yang menulis buku Media Framing of the Muslim World, yaitu Halim Rane, Jacqui Ewart, dan John Martinkus, menyatakan mayoritas media barat melakukan framing terhadap dunia Islam dengan narasi kekerasan, fanatisme, ekstremisme, dan memusuhi peradaban barat. Ini selalu disematkan dalam hampir setiap pemberitaan serta menegasikan kekayaan multikultural, etnis, dan pengalaman berislam dari umat Islam di negara-negara lain. Benar bahwa ada kekerasan yang membonceng doktrin Islam, ada aksi terorisme yang menyatut simbol-simbol Islam, ada ideologi yang mencampur-adukkan prinsip-prinsip dalam Islam. Tapi melakukan framing secara parsial dapat menimbulkan bias dan kerancuan dalam interpretasi suatu peristiwa. Sikap yang bijak justru ditunjukkan oleh Paus Fransiskus yang menyatakan, "If I speak about Islamic violence, I need to speak about Catholic violence." Rangkaian kata itu merupakan respons Paus terhadap pembunuhan seorang pendeta Katolik Roma di Normandy, Perancis, pada 16 Juli 2016. Mengidentifikasi Islam dengan kekerasan adalah fallacy (kekeliruan). Menurut Paus, orang yang melakukan kekerasan ada di dalam setiap agama. Sikap Paus ini sebenarnya memberikan contoh framing yang berimbang. Tapi tentu ini tidak menarik bagi media, sebab terdapat kredo yang mahsyur, yakni bad news is (always) good news. Pemberitaan media barat Jika kita mengambil sampel beberapa media global yang mengkover berita Aksi Damai 212, kita akan mudah menemukan narasi-narasi yang disebutkan oleh Halim Rane, Jacqui Ewart, dan John Martinkus dalam buku mereka. Sebagai contoh, dua hari sebelum Aksi Damai 212 dilaksanakan, yakni pada 30/11, TIME menaikkan berita dengan judul “Hardline Islamist Protests In Indonesia Are Spreading Fear Among the Minority Chinese” yang intinya mengupas rumor potensi kerusuhan 1998 terulang. Dalam berita ini ada porsi kerusuhan pada Aksi Damai 411 yang diangkat. Tanpa melihat latar belakang kerusuhan 1998 dan kondisi kekinian para peserta Aksi Damai 212, TIME menyambung-nyambungkan kedua kejadian menjadi satu rumor: kerusuhan etnik berpotensi terulang. Sementara Voice of America (VOA) justru berfokus dengan tajuk oportunisme Front Pembela Islam (FPI) dalam merebut hati warga Luar Batang dan Pasar Ikan yang tergusur oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ada kepentingan lain yang dibawa oleh masyarakat ini dalam Aksi Damai 212 dan FPI dituding memanfaatkan momen ini untuk mendapatkan simpati. Lain lagi dengan CNN yang menggunakan identitas Cina dan Kristen dalam judul dan //lead// beritanya. Meski jelas di dalam artikel, CNN mengutip komentar seorang peserta aksi, "It's not about ethnicity or religion.” "It's a matter of what he has done," ujar Agus yang dikutip CNN. Para tokoh dalam aksi juga sudah sering menyatakan bahwa bukan urusan etnis atau agama, tapi murni penistaan. Penggunaan identitas ini konsisten dilakukan oleh CNN dalam mengkover berita semenjak aksi pertama kali diselenggarakan. Aljazeera yang terkadang diharapkan mampu mengadvokasi umat Islam, justru tidak berbeda dalam melakukan framing. Reporter Aljazeera, Step Vaessen lebih jauh berujar tentang aksi ini, "An extremely big show of force by Islamist groups who have been gaining importance in Indonesia over the years.” Ia menuding kelompok Muslim konservatif semakin kuat di tataran akar rumput dan merongrong secular state. Sejak kapan Indonesia jadi negara sekuler? Masih banyak lagi media global yang menggunakan narasi negatif untuk aksi ini seperti The Guardian, BBC, ABC, dan sebagainya. Mayoritas mereka seperti sepakat menggunakan terminologi yang sama. Bahkan, nyaris dengan angle pemberitaan yang sama. Bagaimana ini bisa terjadi? Agenda setting Ini mengingatkan kita akan teori agenda setting yang menyatakan bahwa media memiliki kemampuan untuk memengaruhi publik di dalam topik-topik yang sengaja dipilih. Ada dua basis utama dari agenda setting, yaitu (1) Media dan pers tidak merefleksikan realitas; tapi mereka memilahnya. 2) Konsentrasi media terhadap suatu isu memaksa publik percaya bahwa isu itu penting dibandingkan isu yang lainnya. Setidaknya, ada beberapa stereotype yang mungkin telah menjadi standar agenda setting terhadap isu yang berbau keislaman, baik media global maupun media nasional. Khususnya, dalam Aksi Damai 411 dan 212, beberapa spot tema yang selalu ada dalam pemberitaan bisa kita rangkum sebagai berikut: 1) Anarkis. Seluruh aspek acara dalam aksi akan berujung kepada anarkisme bahkan semenjak acara tersebut belum dilangsungkan. Dalam Aksi Damai 411 atau 212, misalnya, media-media ini akan berupaya mem-framing bahwa: a) Sebelum acara diadakan: diprediksi akan rusuh, ada upaya pelengseran Presiden, peringatan untuk tidak mendekat, serta polisi dan tentara disiapkan untuk mencegah anarkisme. b) Selama acara berlangsung: sudut-sudut kecil dari acara akan digunakan sebagai frame anarki seperti taman yang terinjak, sampah berserakan, wajah gahar pendemo yang sedang teriak, pendemo yang membawa tongkat bendera. Media-media ini mendapatkan momentum saat kerusuhan kecil pecah di malam hari jelang peserta bubar. c) Sesudah acara berlangsung, framing masih tetap sama, tapi dengan gaya bahasa yang seolah mengapresiasi seperti The Washington Post yang memberi judul “Indonesia Blasphemy Protest Draws 200,000; Ends Peacefully”. Uniknya, media-media nasional justru menggiring isu ini berbarengan dengan upaya makar. 2) Kelompok radikal. Memaksa pembaca agar percaya bahwa aktivitas keislaman yang menonjol dan membawa isu besar selalu ditunggangi oleh kelompok garis keras. Mereka sering menggunakan terminologi conservative Muslims, hardline, far-right parties, radical, dan sebagainya. Media ini tidak pernah bisa move on dari labeling terhadap umat Islam. Labeling adalah salah satu cara untuk mengotakan masyarakat dalam kelompok-kelompok. Mungkin umat Islam adalah kelompok masyarakat di dunia yang paling banyak memiliki label; radikal, fundamental, ekstremis, garis keras, konservatif, moderat, bla bla bla. Ada lagi? 3) Intoleran. Buzzer media sosial dengan enteng menyebarkan isu Aksi Damai 411 dan 212 seolah memecah-belah bangsa, merusak kebinekaan, dan anti-Pancasila. Ini adalah isu paling absurd yang disebar oleh mereka yang justru ingin memecah-belah bangsa. Parahnya diamini oleh media-media dengan terus memutar isu kebangsaan, kebinekaan, dan semisalnya. Seolah aksi ini bermasalah dengan itu semua. Padahal, sampai aksi yang ketiga ini pun tidak ada yang terbukti. Yang ada, seluruh masyarakat dari Aceh sampai Papua ikut menuntut keadilan. Ini juga yang dibawa oleh CNN, TIME, dan sebagainya ketika menyebutkan identitas minoritas dalam narasi pemberitaan mereka. Seolah ada masalah dengan toleransi. Media-media ini cenderung mengaburkan esensi dari suatu kejadian dan mem-framing dengan angle semau mereka—yang bahkan terkadang jauh dari realita. Framing dan agenda setting adalah kata kunci dari perilaku media-media ini. Bagi yang paham isu yang dibawa, mungkin akan mengenyutkan dahi ketika membaca. Solusinya adalah jangan marah sebab memang begitu mereka bekerja. Mereka punya hak dan kuasa. Perihal ada yang percaya lalu menelan mentah-mentah, itu urusan mereka. Yang bisa dilakukan adalah melawan dengan citizen journalism. Membangun kesadaran sosial untuk memberikan informasi yang benar melalui media alternatif yang bisa dipertanggungjawabkan. 20973 SHARE 20,973 0 0 Mail Copy 68 KOMENTAR Saya turun 26 kg dalam 7 HARI! Sangat mudah! Lihat panduannya DI SINI >>>Saya turun 26 kg dalam 7 HARI! Sangat mudah! Lihat panduannya DI SINI >>>Buah ini membuat berat badan turun! Hati-hati, berat turun hingga 1 kg per hariBuah ini membuat berat badan turun! Hati-hati, berat turun hingga 1 kg per hariLemak perut akan hilang dalam beberapa hari jika sebelum tidur Anda...Lemak perut akan hilang dalam beberapa hari jika sebelum tidur Anda... TAG #aksi damai 212 #framing media barat #umat islam Berita Terkait Aksi Umat dan Catatan dalam Sejarah Acara Parpol di Car Free Day Melanggar Perda Ajakan Jalan Santai Kemendag Sosialisasikan 'Cinta Produk Indonesia' Pengamat Sebut Aksi 412 Kepentingan Politis Sesaat Pemerintah Alihkan Isu Penistaan Agama dengan Aksi 412 Berita Lainnya Umj Pendidikan 21 detik yang lalu Energi Terbarukan Berpotensi Kurangi Energi Fosil Makro 2 menit yang lalu Obligasi Global RI Tetap Diminati Investor Asing Setelah Trump Menang Daerah 3 menit yang lalu Generasi Muda Diminta Kritis terhadap Pungli Jabodetabek Nasional 4 menit yang lalu Bus Transjakarta Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas di Mampang Islam Digest 5 menit yang lalu Warisan Seljuk dalam Gaya Arsitektur Masjid Popular Isu Boikot dan Gagapnya Sari Roti Buah Demokrasi : Penghina Alquran Bebas Berkeliaran Makrifat Pagi: Spirit Kemajuan Sekali lagi, Keadian Itu Universal! Memori Kelam di Pidie Gerakan Ayah Hebat, Solusi Permasalahan Kekerasan Terhadap Anak Isu Boikot dan Gagapnya Sari Roti Buah Demokrasi : Penghina Alquran Bebas Berkeliaran Makrifat Pagi: Spirit Kemajuan Sekali lagi, Keadian Itu Universal! Memori Kelam di Pidie Gerakan Ayah Hebat, Solusi Permasalahan Kekerasan Terhadap Anak Isu Boikot dan Gagapnya Sari Roti Buah Demokrasi : Penghina Alquran Bebas Berkeliaran Makrifat Pagi: Spirit Kemajuan Sekali lagi, Keadian Itu Universal! Memori Kelam di Pidie Gerakan Ayah Hebat, Solusi Permasalahan Kekerasan Terhadap Anak TERPOPULER TERKOMENTARI Isu Boikot dan Gagapnya Sari Roti Yusril Duga Warga Cina yang Tanam Cabai Berbakteri Bukan Petani Biasa Habibie: Saya Ditawarkan Pindah Warga Negara, Tapi Saya Katakan tidak Ini Dampak Mematikan Bakteri dari Benih Cabai yang Dibawa WN Cina Mengenang Jendral Nasution, Laskar Hizbullah, dan Kesejatian Cinta NKRI Selengkapnya Foto In Picture: Warga Aceh Shalat Jumat di Samping Reruntuhan Masjid Video Shalat Jumat di Samping Reruntuhan Masjid Quba Pangwa, Aceh Shalat Jumat di Samping Reruntuhan Masjid Quba Pangwa, Aceh Pesawat tanpa Awak Bagi Pecinta Star Wars Pesawat tanpa Awak Bagi Pecinta Star Wars Dzikir Nasional 2016 akan Tebarkan Pesan Indonesia Ikhlas Dzikir Nasional 2016 akan Tebarkan Pesan Indonesia Ikhlas All Kanal Find us on: News Nasional Internasional Olahraga Pendidikan Khazanah Cahaya Islam Hikmah Islam Digest Mualaf Fatwa ZIS - Wakaf Mozaik Empowering Indonesia Al-Quran Sepakbola Liga Inggris Liga Spanyol Liga Dunia Internasional Bola Nasional Liga Italia Freekick Oto-Tek Otomotif Trendtek Bina Sarana Informatika Fun Science & Math Jurnal Haji Berita Tempoe Doeloe Situs Kabar Makkah Haji Barkah Humor Haji Tips Pengalaman Haji Leisure Gaya Hidup Senggang Hotel Murah About Us Disclaimer Privacy Policy Pedoman Siber Karir Copyright © 2015 republika.co.id, All right reserved close

Sabtu, 19 Maret 2016

Di Cari Agen Baju , Segala macem baju , Peluang bisnis ..Mungkin ini Rezeki mu :)
minnat silahkan comment :) 

https://www.bukalapak.com/junaedirachman97

Senin, 02 Desember 2013

Solat Tahajjud


Solat Tahajjud adalah solat malam, atau biasa disebut sebagai Sholatul-lail. Waktunya tengah malam atau lewat tengah malam atau pada sepertiga malam terakhir (dalam lengkongan jam 3 hingga 4 pagi). Maka sebaiknya dikerjakan setelah tidur terlebih dahulu. Solat sunat ini memiliki nilai yang sangat tinggi di sisi Allah SWT. Solat ini telah dilakukan terutama kepada para pemimpin Islam kerana Rasulullah S.A.W dan para sahabat r.a tidak meninggalkan solat ini sepanjang hayat mereka.
Sebelum perintah solat lima waktu diwajibkan, Rasulullah SAW pernah memerintahkan para pengikutnya untuk melakukan solat tahajud. Hal ini tersirat dalam beberapa hadis:

Sahabat Abdullah bin Salam mengatakan, bahwa Nabi SAW telah bersabda yang maksudnya: “Hai sekalian manusia, sebar-luaskanlah salam dan berikanlah makanan serta solat malamlah di waktu manusia sedang tidur, supaya kamu masuk Syurga dengan selamat.”(HR Tirmidzi)
Home
Bersabda Nabi Muhammad SAW yang maksudnya: “Seutama-utama solat sesudah solat fardhu ialah solat sunnat di waktu malam” ( HR. Muslim )


 Allah SWT telah berfirman:
17:79
(Surah Al-Isro’ : Ayat 79)

Ertinya:Align Left
“Pada malam hari, hendaklah engkau solat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau.
Mudah-mudahan Allah mengangkat engkau ke tempat yang terpuji.”

Dalam hadis lain juga diterangkan mengenai jumlah rakaat pada solat tahajud. Pada dasarnya, jumlah rakaat solat tahajud tidak dibatasi jumlahnya, dengan jumlah minimum 2 rakaat. Sedangkan dalam keterangan Said ibnu Yazib ra, Rasulullah SAW melakukan solat tahajud dengan jumlah 13 rakaat, dengan perincian 2 rakaat solat iftitah, 8 rakaat solat tahajud, dan ditutup dengan 3 rakaat solat witir.


Oleh itu jumlah rakaat Solat Tahajjud tidak terbatas. Namun kita bolehlah melakukannya sebagaimana berikut:
·       Sekurang-kurangnya dua rakaat dengan satu salam dan 3 rakaat Solat Sunat Witir 1 salam; atau
·       8 rakaat 1 salam dan 3 rakaat Solat sunnat witir dengan 1 salam;   atau
·      2 kali setiap 4 rakaat dengan 1 salam dengan witir 3 rakaat 1 salam;   atau
·      Dengan cara 4 kali di mana setiap kali sebanyak 2 rakaat dengan 1 salam dengan 3 rakaat witir 1 kali salam.


Lafaz niat:
أصَلِّي سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكَعَتَيْنِ لِلهِ تَعالىَ
Ertinya: ” Sahaja aku Solat Sunat Tahajjud dua rakaat kerana Allah Ta’ala"


Ayat-ayat yang dibaca sesudah Al Fatihah boleh dipilih sendiri. Biasanya ayat-ayat yang difahami maknanya akan lebih berkesan dan mudah dihafal. Bagi yang belum hafal,  pada rakaat pertama bacalah Surah Al-Kafirun, manakala rakaat kedua bacalah Surah Al-Ikhlas (bacaan sunnah Nabi SAW); atau ayat-ayat pendek lainnya.




Semasa sujud akhir pada rakaat kedua ucapkanlah sebanyak tiga kali,iaitu:

Ertinya:
“Ya Allah Ya Tuhanku! masukkanlah aku daripada pintu kebenaran dan keluarkanlah aku daripada pintu kebenaran juga dan kurniakanlah bagiku daripadamu seorang penolong “

Selepas memberi salam ucaplah doa sebagaimana berikut :
Ertinya:
” Ya Allah bagimu segala puji. Engkaulah penegak langit dan bumi dan alam semesta serta segala isinya. Bagimulah segala puji,Engkaulah raja penguasa langit dan bumi. Bagi Mulah segala puji, Pemancar cahaya langit dan bumi., Engkaulah yang hak dan janjimu adalah benar ,dan perjumpaanmu itu adalah hak dan firmanmu adalah benar dan syurga adalah hak dan neraka adalah hak dan nabi-nabi itu hak benar , dan Nabi Muhammad SAW adalah benar ,dan saat hari kiamat itu benar .
Ya Allah kepadamulah kami berserah diri(bertawakal), kepada Engkau jualah kami kembali, dan kepadamulah kami rindu, dan kepada engkaulah kami berhukum .
Ampunilah kami atas kesalahan yang sudah kami lakukan dan yang sebelumnya, baik yang kami sembunyikan maupun yang kami nyatakan”. Engkaulah tuhan yang terdahulu dan tuhan yang terakhir .Tiada Tuhan melainkan engkau Allah Rabbul’alamin. Tiada daya dan kekuatan melainkan dengan Allah”


Dalam satu hadis, Allah merahmati dan suka kepada orang yang solat tahajjud:
Dari Abu Hurairah r.a. bahawa Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya ;
“Allah merahmati orang yang bangun pada waktu malam dan mengejutkan isterinya untuk sembahyang. Jika isterinya payah sedar ia merenjiskan air di wajahnya. Dan Allah merahmati isteri yang bangun waktu malam bersembahyang dan mengejutkan suaminya (agar beribadah). Jika suaminya enggan (liat) untuk bangun maka ia merenjiskan air diwajahnya.” (Riwayat Abu Daud)

Kerjasama suami-isteri seperti ini ini mampu membentuk keluarga dan masyarakat yang baik.
Di dalam hadis yang lain, solat tahajjud adalah budaya orang soleh:
Dari Ummah Al-Bahili dari Rasulullah SAW: “Hendaklah kamu melazimkan (qiamulail) sembahyang malam. Sebab itu adalah amalan orang-orang soleh sebelum kamu. Ia menghampirkan kamu dengan tuhan, menebus keburukan (kamu) dan mencegah dari melakukan dosa.” ( Riwayat At-Tarmizi )

Dalam riwayat Salman Farisi ditambah lagi dengan faedah lain iaitu, “ia dapat menghilang penyakit dari dalam tubuh.” – ( Riwayat At-Tabrani )

Imam Syafie mengharuskan solat tahajjud secara berjemaah. Manakala Imam Hanafi mengatakan solat tahajjud itu dilakukan secara individu.
Kelebihan (Keutamaan) Sholat Tahajud

Berdasarkan hadis Rasulullah SAW, solat tahajud memiliki 9 kelebihan, iaitu 5 kelebihan di dunia dan 4 kelbihan di akhirat kelak. Hadis yang menjelaskan kelebihan solat tahajud adalah: “Barang siapa mengerjakan Solat Tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata- tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan : 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.”

Adapun 5 kelebihan solat tahajud di dunia adalah:
  • Akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana.
  • Tanda ketaatannya akan kelihatan dimukanya.
  • Akan dicintai para hamba Allah yang soleh dan dicintai oleh semua manusia.
  • Lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah.
  • Akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama.
Adapun 4 kelebihan di akhirat kelak adalah:
  • Wajahnya berseri ketika bangkit dari kubur di Hari Pembalasan nanti.
  • Akan mendapat keringanan ketika dihisab.
  • Ketika menyeberangi titian Shirotol-Mustaqim, boleh melakukannya dengan sangat cepat, seperti halilintar yang menyambar.
  • Catatan amalnya diberikan di tangan kanan.
Setelah selesai mengerjakan Solat Tahajjud, perbanyakanlah membaca istigfar dan zikir kepada Allah kemudian berdoa sesuai dengan keinginan kita. Mudah-mudahan hidup kita sentiasa beroleh keberkatan dan keredhoan selain dikabulkan cita-cita.
Ayuh... Marilah kita melakukannya.


Wallahu a'lam

No comments:

Post a Comment